Proses dan Tahapan Pembangunan Singapura Pada Masa Pemerintahan Lee Kuan Yew

Singapura merupakan salah satu dari sekian banyak Negara maju yang ada di dunia. Hal itu dicapai melalui gaya kepemimpinan Lee Kuan Yew yang merubah Singapura menjadi Negara metropolitan ketiga di dunia hanya dalam waktu tiga dekade (Harahap, 2019). Lee Kuan Yew merupakan Perdana Menteri pertama Singapura dan perupakan bapak pendiri Singapura modern, dan melakukan ‘keajaiban’ merubah Singapura yang mulanya menjadi salah satu negara termiskin di tahun 1960 menjadi negara paling maju saat ini. Pemimpin visioner ini membuat kebijakan migrasi berbasis kelas untuk mendatangkan imigran dari tingkat keterampilan yang berbeda sejak tahun 1960-an.Akan tetapi, melihat hal tersebut banyak kritikus yang menggambarkan gaya kepemimpinannya sebagai otokratis dan diktator. Lee Kuan Yew merupakan seorang pemimpinan yang karismatik dan juga transformasional karena ia adalah pemimpin yang sangat baik hampir di semua bidang. Menurut Dubrin et.al (dalam Harahap, 2009) sebagian besar pemimpin karismatik mampu menginspirasi dan memotivasi orang tetapi biasanya tidak mampu membawa perubahan besar seperti pemimpin transformasional. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Lee Kuan Yew telah membawa Singapura kepada tujuannya yang sangat tinggi untuk bisa melaksanakan visinya dalam membuat Siangapura menjadi Negara yang lebih baik.

Gaya kepemimpinan mewakili filsafat, ketrampilan, dan sikap pemimpin dalam politik. Gaya kepemimpinan merupakan pola tingkah laku yang dirancang untuk menyatukan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Gaya kepemimpinan juga merupakan sebuah cara yang dipakai oleh pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Terdapat pula pendapat lain yang menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku (katakata dan tindakan-tindakan) dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang lain (Hersey, Blanchard, & Johnson dalam Harahap, 2019).

Pada masa pemerintahannya, Lee menerapkan pengendalian politik yang ketat atas aspek-aspek kehidupan yang membuat negara itu menjadi masyarakat yang paling diatur di dunia. Hal itu dilakukannya untuk untuk menjamin keberhasilan transformasi Singapura. Dalam rangka membantu membenarkan tindakannya, Lee menuduh bahwa koran-koran didanai dari kepentingan luar negeri yang jahat (BBC, 2015). 

Konsep lain yang diterapkan Lee Kuan Yew dalam membangun Singapura adalah membuat Undang-Undang. Dia percaya UU merupakan sebuah kerangka dasar bagi stabilitas sosial. Kebijakan Lee Kuan Yew dan caranya memimpin mendapat banyak kritik dari negara barat karena membatasi demokrasi di Singapura. Tetapi, dia memiliki pendapat tersendiri mengenai demokrasi. Lee berpendapat bahwa Singapura akan lebih mengutamakan kepentingan komunitas dibanding demokrasi untuk memelihara pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil (Harahap, 2019).

Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan, Lee  Kuan  Yew  dapat  dikatakan  berhasil Membawa kesejahteraan  bagi  masyarakatnya.  Hal itu dapat dilihat pada saat beliau meninggalkan  kursi perdana   menteri   dengan   catatan   GDP Singapura   sebesar   US$14,000. Semua  itu  diraih  dengan  penerapan  disipin  politik  yang tinggi  pada  pemerintah  Singapura  seperti membudayakan  pemerintahan tanpa  korupsi.  Selain  itu,  Lee  juga  merupakan  pemimpin  yang mendukung dan  menerapkan  pemikiran  Machiavelli  untuk  menjadi  pemimpin  yang ditakuti (McCharty dalam Antriksa, 2014).

Referensi

Antriksa, F. A. (2014). Demokrasi Semu di Singapura Pada Masa Pemerintahan Lee Kuan Yew tahun 1959-1990. Jurnal Hubungan Internasional1(2), 1-11. https://ojs.unud.ac.id/index.php/hi/article/view/9391

Harahap, I. H. (2019). Analisis Gaya Kepemimpinan Lee Kuan Yew dalam Mengantarkan Singapura menjadi Negara Maju. Journal of Entrepreneurship, Management, and Industry (JEMI), 2(1), 1-8  http://journal.bakrie.ac.id/index.php/JEMI/article/view/1841 

Bapak Kemajuan Singapura, Lee Kuan Yew. (2015, 23 Maret). BBC News Indonesia. https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2015/03/150227_obituari_lee_kuan_yew

Author:

5 thoughts on “Proses dan Tahapan Pembangunan Singapura Pada Masa Pemerintahan Lee Kuan Yew

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *