Korean Wave (Hallyu) – Fenomena Korea Selatan Paling Terkenal di Dunia

Korean Wave (Hallyu) merupakan istilah yang digunakan untuk penyebaran budaya Republic Of Korea’s (ROK) diantaranya film, drama televisi (K-Drama), Variety shows, musik (K-Pop), model pakaian (K-Fashion), style, kuliner khas Korea, hingga tempat-tempat seperti restoran dan tempat wisata yang di desain mirip dengan budaya Korea Selatan. Awalnya kepopuleran ini bermula pada penayangan drama Korea di China yang berjudul What is Love yang mendapat sambutan baik serta meraih rating tertinggi dalam sejarah pertelevisian di China saat itu. Musik pop Korea terutama musik tarinya juga mendapatkan sambutan baik oleh para remaja Tionghoa yang diperkenalkan di China pada awal tahun 1997 oleh program radio yang bernama Seoul Music Room, di Beijing. Budaya pop Korea semakin berkobar di China dengan diadakannya konser boyband bernama H.O.T yang diselenggarakan di Beijing Workers Gymnasium. Karena kepopuleran drama dan musik pop Korea ini, media China dalam sebuah artikel terbitan Beijing Youth Daily pada awal November 1999 memberikan istilah Hallyu yang dimana merupakan istilah dalam bahasa China yang jika diterjemahkan secara harfiah memiliki arti “Korean Wave” (Gelombang Korea) hal inilah yang merujuk kepada penggunaan Korean Wave sebagai penyebaran serta pertumbuhan budaya Korea Selatan yang populer dan digunakan sampai saat ini (Kedutaan Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia, n.d).

Korean wave memang telah dipersiapkan oleh pemerintah Korea untuk dipasarkan ke dunia internasional sejalan dengan adanya dukungan penuh dari Pemerintah sejak masa Pemerintahan Presiden Kim Dae Jung (1993-1998) yang slogan politiknya adalah “Creation of the New Korea” (Putri et al., 2019). Kepopuleran budaya Korea ini membuat pemerintah Korea menjadikan budaya Korea sebagai target ekspor budaya dengan pelaksanaan dalam sektor perekonomian baru dan menjadikannya sebagai instrument soft power dalam diplomasi kebudayaan Korea. Penyebaran Hallyu pertama kali meyebar ke China dan Jepang. Pada tahun 2003, K-Drama yang berjudul Winter Sonata melakukan penayangan perdana di Jepang melalui stasiun televisi Nippon Hoso Kyokai (NHK). Drama Winter Sonata ini ditayangkan sebanyak tiga kali, hal ini karena ada tuntutan dari masyarakat Jepang yang ingin menyaksikan ulang tayangan drama tersebut. Kesuksesan ini telah menjadi pintu bagi persebaran Hallyu di Jepang (Sari & Jamaan, 2014).

Penyebaran Hallyu bukan hanya terjadi di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara saja, namun sudah mencakup seluruh Asia, Amerika Serikat, Australia, Eropa, hingga Afrika. Penyebaran Hallyu ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor pertama, pencabutan larangan untuk keluar negeri bagi masyarakat lokal korea. Dicabutnya larangan ini membuat warga Korea Selatan banyak yang mengejar pendidikan di Barat, seperti Amerika dan Eropa. Orang-orang berpendidikan di Barat ini Ketika pulang ke Korea membawa perspektif baru dalam melakukan bisnis, seni, musik dan berbagai bidang dalam dunia hiburan lainnya sehingga hal ini melahirkan anak muda berkualitas yang mengeksplorasi peluang saat kembali ke Korea. Faktor kedua, Pihak swasta (Chaebol) atau konglomerat korea yang memiliki peran penting juga terhadap penyebaran Hallyu dimana pihak swasta sebagai pihak yang mensponsori kegiatan-kegiatan dalam persebaran kebudayaan.

Faktor ketiga, peningkatan fokus Korea Selatan terhadap peningkatan internet berteknologi tinggi. Pemerintah percaya dengan adanya peningkatan internet maka warga Korea akan mudah terhubung ke jaringan masyarakat internasional atau global. Faktor Keempat yang tidak kalah penting dan terutama yaitu para pemain K-Drama, aktor dan aktris yang berperan di dalamnya, penyanyi solo, boyband, girlband yang bertanggung jawab dalam penyebaran Hallyu ini. Merekelah yang menjadi wajah atau yang berada dalam barisan terdepan Hallyu. Seperti saat ini boyband BTS yang sangat terkenal hampir di seluruh dunia dan berhasil memenangkan nominasi dalam acara penghargaan bergengsi di Amerika Serikat.

Hallyu ini tidak terlepas pula dari modernisasi media oleh Korea Selatan. Melalui jaringan televisi kabel seperti, TvN (K-Drama), SBS, KBS World (hiburan dan K-Drama), dan media sosial seperti facebook, youtube, twitter, Instagram. Melalui media ini pemerintah Korea juga menggunakan bahasa asing dalam hal penanyangannya sehingga para penonton dapat mengerti percakapan yang dikatakan dalam drama atau variety shows Korea Selatan. Efek yang dihasilkan oleh Hallyu ini telah membawa perekonomian Korea dan budaya pop nya mengalami kebangkitan. Hasil yang diberikan oleh industri musik, drama, film layar lebar sangat memberikan pengaruh positif bagi perekonomian Korea selatan.

Salah satu produk Hallyu yaitu K-Pop telah berhasil membawa budaya Korea semakin mendunia. Salah satu yang pertama kali membawa K-Pop terasa mendunia saat dirilisnya lagu Gangnam Style oleh PSY pada akhir tahun 2012. Lagu tersebut langsung berhasil menduduki peringkat 1 pada British Official Singles Chart dan peringkat ke-2 pada Billboard Hot 100 di Amerika selama tujuh hari berturut-turut. Kesuksesan ini didahului oleh populernya grup idol K-Pop seperti TVXQ, Super Junior, Bing Bang, 2NE1, Girl’s Generation, Wonder Girls yang mendominasi pasar musik pop di kawasan Asia (Kedutaan Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia, n.d). K-Drama juga tidak kalah populer dengan K-Pop, K-Drama banyak dinikmati juga oleh berbagai kalangan karena memberikan jalan cerita yang menarik, kisah yang menarik dan romantisme cinta anak muda yang membuat banyak kaum milenial merasa tertarik, namun bukan hanya romantis berbagai tipe juga ditampilkan dalam K-Drama seperti dunia kedokteran, fiksi, dan lain sebagainya.

Menurut Korea Foundation for International Cultural Exchange, Hallyu berkontribusi sebesar USD 9.5 miliar terhadap perekonomian Korea Selatan pada tahun 2018 dan Hallyu telah berkontribusi besar terhadap pariwisata Korea selatan. Survei yang juga dilakukan oleh Korea Tourism Organization (KTO) pada tahun 2019 menyebutkan bahwa total pengeluaran turis terkait Hallyu sebesar USD 1,1 miliar dan pariwisata terdiri dari 55,3% dari semua pariwisata yang masuk (Roll, 2020). KTO merupakan sebuah perusahaan investasi pemerintah Korea Selatan yang bertanggung jawab dalam pengembangan pariwisata Korea sesuai dengan undang-undang promosi pariwisata yang berlaku oleh pemerintah Korea dalam tujuannya untuk meningkatkan wisatawan ke Korea Selatan. Tahun 2019 pula Korea mendapatkan USD 21.5 miliar dari pariwisata dan menarik 17,5 juta wisatawan yang datang ke Korea Selatan dan pertumbuhan turis internasional ke Korea Selatan diperkirakan pada tingkat 3,3% mencapai sekitar 1,8 miliar pada tahun 2030 (Roll, 2020).

Kepopuleran dan pesatnya perkembangan Hallyu salah satunya terbukti di Indonesia. Budaya Korea Selatan sudah banyak masuk dalam kehidupan sehari-hari baik bagi anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua. Fenomena Hallyu ini telah banyak mempengaruhi masyarakat Indonesia dengan mengadaptasi model rambut, gaya berpakaian, make-up, skin care, gaya berbicara, mendekorasi kamar, laptop, handphone dengan poster-poster atau foto-foto idol, dan bahkan untuk sebagian besar penggemar tertarik mempelajari bahasa Korea. Semakin banyak produk Hallyu yang dikonsumsi oleh masyarakat, maka peningkatan akan ekonomi Korea juga semakin meningkat.

Referensi

Putri, I., Liany, F., & Nuraeni, R. (2019). K-Drama dan Penyebaran Korean Wave di Indonesia. Jurnal Kajian Televisi dan Film, 3(1), 68-90. http://jurnal.unpad.ac.id/protvf/article/view/20940/10502

Sari, I., & Jamaan, A. (2014). Hallyu Sebagai Fenomena Transnasional. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, 1(1), 1-14. http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/2258

Kedutaan Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia. (n.d). Hallyu: Gelombang Korea. https://overseas.mofa.go.kr/idid/wpge/m_2741/contents.do#:~:text=Istilah%20yang%20kini%20merujuk%20pada,popnya%20yang%20mendapatkan%20popularitas%20di

Roll, M. (2020, Agustus). Korean Wave (Hallyu) – The Rise of Korea’s Cultural Economy & Pop Culture. Martinroll.com. https://martinroll.com/resources/articles/asia/korean-wave-hallyu-the-rise-of-koreas-cultural-economy-pop-culture/

Author: Rosa Lestari

keep moving.

4 thoughts on “Korean Wave (Hallyu) – Fenomena Korea Selatan Paling Terkenal di Dunia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *